Sabtu, 19 Januari 2013

Pengaruh Sosial



Pengaruh Sosial


Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan oranglain untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan karenanya kita mengembangkan hubungan dengan oranglain.
Dalam mengembangkan hubungan atau intteraksi dengan oranglain, kita sering terpengaruh oleh oranglian. Sikap dan perilaku kita dapat berubah karena oranglain. Sikap dan perilaku kita dapat berubah karena orang lain. Ada orang – orang yang mudah mempengaruhi kita, ada yang tidak. Bentuk pengaruh itu pun berbeda – beda.

Inti dari sebagian besar pembahasan psikologi sosial adalah pengaruh individu mempengaruhi individu lain agar bertindak seperti yang diharapkan. Kita sering kali mencari dan mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pengaruh sosial merupakan bahasan yang penting dalam psikologi komunikasi kaena pengaruh sosial menyangkut interaksi.
Pengaruh sosial merujuk pada perubahan sikap atau perilaku, sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain. Pengaruh sosial juga berpengaruh pada pada perilaku komunikasi baik secara individual maupun kelompok.
A. Tingkat pengaruh sosial
            Terdapat perbedaan tingkat penerimaan pengaruh sosial pada individu dalam hal ini terdapat dua kemungkinan, anda mungkin akan menerima sepenuhnya pengaruh-pengaruh orang lain tersebut (acceptance) atau anda hanya  melakukan perubahan secara parsial (hanya untuk memenuhi) tidak menerima pengaruh tersebut secara utuh (compliance).
1. Acceptance
            Perubahan yang terjadi di dalam batin kita sebagai hasil dari pengaruh sosial disebut dengan penerimaan (acceptance). Yang merupakan bentuk-bentuk acceptance :
·         Identification (Identifikasi)
Pada bentuk penerimaan ini, isi dari perubahan keyakinan dan perilaku bukanlah suatu hal yang penting jika dibandingkan denganhasilnya.
·         Internalization (Internalisasi)
Pada kasus ini seseorang telah terinternalisasi dengan keyakinan baru, menerima makna dan bentuk sosial.
2. Compliance
            Pada beberapa hal, pengaruh sosial tidak begitu berdampak bagi seseorang dan juga tidak dapat seutuhnya mengubah sikap. Yang merupakan bentuk-bentuk compliance :
·         Conformity (Konformitas)
Berubahnya sikap atau perilaku yang disebabkan adanya tekanan dari kelompok (group pressure)
·         Obedience (kepatuhan)
Dimana pengaruh individu terhadap perubahan perilaku idividu lainnya adalah hasil permintaan secara langsung atua perintah.
B. Menerima Pengaruh Orang Lain
Mengapa kita menuruti dan terkadang menerima pengaruh oranglain ? Ada dua alasan atau standar yang dikemukakan para ahli,
1. Pengaruh Normatif
          Menurut teori pembandingan sosial, untuk memvalidasi atau mempertegas keyakina sosial kita, kita merundingkan atau mengonsultasikannya dengan perilaku orang lain. Jika pengamatan kita terhadap orang lain memberi suatu pedoman dalam berperilaku (norma) kita mungkin akan terpengaruh untuk meniru tindakan tersebut. Standar atau norma sosial yang didapat dari kepercayaan kita kepada orang lain akan mengarah pada pengaruh normatif.
2. Pengaruh Informasional
          Terkadang kita mengubah pikiran dan tindakan karena orang lain telah menunjukkan kita cara atau jalan yang lebih baik atau mereka memberi informasi yang berguna. Pengaruh informasi ini tidak hanya menghasilkan compliance, tetapi juga acceptance.
C. Bentuk-bentuk Pengaruh Sosial
Ada tiga bentuk pengaruh sosial yaitu :
1. Konformitas
            Tidaklah mengherankan jika kita hanya sekedar mengikuti pikiran dan tindakan teman – teman kita atau orang – orang yang kita kenal. Dari berbagai hubungan yang dimiliki, kita mendapat berbagai manfaat, termasuk standar atau norma untuk dapat menyesuaikan diri. Penelitian klasik telah menguji dampak dari kehidupan orang lain, baik orang asing ataupun teman, berdasarkan dua proses, yaitu pembentukan norma (norm formation) dan tekanan kelompok (group pressure).
2. kepatuhan
            Kesimpulan penting dari penelitian Milgram adalah bahwa situasi sosial dapat sangat berkuasa (berpengaruh). Dalam hal ini terdapat konsep Experimental realism, yakni realitas terhadap pengalaman yang dapat mempengaruhi kepatuhan, dimana individu menafsirkan situasi yang sangat kuat, membuat kebanyakan individu sulit untuk melawan. Meskipun kita terdorong untuk menanyakan “Orang seperti apa yang akan mematuhi perintah untuk menyakiti orang yang tidak bersalah?”, tetapi dalam psikologi sosial, pertanyaan yang lebih bermanfaat adalah “Aspek – aspek apakah dari situasi yang mebuat orang sulit untuk tidak mematuhi perintah?”
3. Kekuasaan (power)
Studi mengenai konformitas dan kepatuhan ini tidak hanya berbeda dalam susunannya, tetapi juga sifat kekuasaan atau power, yaitu tekanan untuk menyesuaikan diri yang timbul dari power sebuah kelompok sosial, sementara tekanan untuk patuh datang dari power seseorang yang berwenang.Power didefinisikan sebagai kekuatan dari pemberi pengaruh yang menyebabkan perubahan sikap dan perilaku seseorang. Betram Raven dkk. Mengidentifikasikan tipe power.
D. Dampak Kekuasaan
1. Dampak yang tidak mempunyai kekuasaan atau tidak berdaya
            Seseorang yang secara teratur di pengaruhi untuk berperilaku seperti yang diinginkan hanya menghasilkan compliance.Misalnya, anda mungkin menghormati atau bersikap diam – diam anda tidak menyukai atasan tersebut. Ini mungkin solosi atas masalah dari power yang dibicarakan sebelumnya: anda memodifikasi perilaku untuk menipu pemberi pengaruh, tanpa benar – benar mengubah sikap anda.Akan tetapi penelitian menyebutkan bahwa progran ketaatan perilaku waktu demi waktu, dapat menghasilkan acceptance. Misalnya setelah seharian menerima janji tersebut meskipun pada awalnya anda tidak memahami konsep janji atau ikrar tersebut.
2. Dampak terhadap yang mempunyai kekuasaan
          Power dapat meningkatkan untuk meningkatkan kesempatan dan menggunakan powernya untuk mengontrol dan merendahkan sasaran. Proses dan kecenderungan ini dapat menjadi suatu candu dan kebiasaan yang merusak.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar