Pengaruh
Sosial
Manusia adalah makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan oranglain untuk pemenuhan
kebutuhan dan keinginan karenanya kita mengembangkan hubungan dengan oranglain.
Dalam
mengembangkan hubungan atau intteraksi dengan oranglain, kita sering
terpengaruh oleh oranglian. Sikap dan perilaku kita dapat berubah karena
oranglain. Sikap
dan perilaku kita dapat berubah karena orang lain. Ada orang – orang yang mudah
mempengaruhi kita, ada yang tidak. Bentuk pengaruh itu pun berbeda – beda.
Inti dari sebagian
besar pembahasan psikologi sosial adalah pengaruh individu mempengaruhi
individu lain agar bertindak seperti yang diharapkan. Kita sering kali mencari
dan mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang lain, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Pengaruh sosial merupakan bahasan yang penting dalam
psikologi komunikasi kaena pengaruh sosial menyangkut interaksi.
Pengaruh sosial merujuk pada
perubahan sikap atau perilaku, sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain.
Pengaruh sosial juga berpengaruh pada pada perilaku komunikasi baik secara
individual maupun kelompok.
A. Tingkat pengaruh sosial
Terdapat
perbedaan tingkat penerimaan pengaruh sosial pada individu dalam hal ini
terdapat dua kemungkinan, anda mungkin akan menerima sepenuhnya
pengaruh-pengaruh orang lain tersebut (acceptance)
atau anda hanya melakukan perubahan
secara parsial (hanya untuk memenuhi) tidak menerima pengaruh tersebut secara
utuh (compliance).
1. Acceptance
Perubahan
yang terjadi di dalam batin kita sebagai hasil dari pengaruh sosial disebut
dengan penerimaan (acceptance). Yang merupakan bentuk-bentuk acceptance :
·
Identification
(Identifikasi)
Pada
bentuk penerimaan ini, isi dari perubahan keyakinan dan perilaku bukanlah suatu
hal yang penting jika dibandingkan denganhasilnya.
·
Internalization
(Internalisasi)
Pada
kasus ini seseorang telah terinternalisasi dengan keyakinan baru, menerima
makna dan bentuk sosial.
2. Compliance
Pada
beberapa hal, pengaruh sosial tidak begitu berdampak bagi seseorang dan juga
tidak dapat seutuhnya mengubah sikap. Yang merupakan bentuk-bentuk compliance :
·
Conformity
(Konformitas)
Berubahnya
sikap atau perilaku yang disebabkan adanya tekanan dari kelompok (group
pressure)
·
Obedience
(kepatuhan)
Dimana
pengaruh individu terhadap perubahan perilaku idividu lainnya adalah hasil
permintaan secara langsung atua perintah.
B. Menerima Pengaruh Orang Lain
Mengapa kita menuruti dan
terkadang menerima pengaruh oranglain ? Ada dua alasan atau standar yang
dikemukakan para ahli,
1. Pengaruh Normatif
Menurut
teori pembandingan sosial, untuk memvalidasi atau mempertegas keyakina sosial
kita, kita merundingkan atau mengonsultasikannya dengan perilaku orang lain.
Jika pengamatan kita terhadap orang lain memberi suatu pedoman dalam
berperilaku (norma) kita mungkin akan terpengaruh untuk meniru tindakan
tersebut. Standar atau norma sosial yang didapat dari kepercayaan kita kepada
orang lain akan mengarah pada pengaruh normatif.
2. Pengaruh Informasional
Terkadang
kita mengubah pikiran dan tindakan karena orang lain telah menunjukkan kita
cara atau jalan yang lebih baik atau mereka memberi informasi yang berguna.
Pengaruh informasi ini tidak hanya menghasilkan compliance, tetapi juga acceptance.
C. Bentuk-bentuk Pengaruh Sosial
Ada tiga bentuk pengaruh sosial yaitu :
1. Konformitas
Tidaklah mengherankan
jika kita hanya sekedar mengikuti pikiran dan tindakan teman – teman kita atau
orang – orang yang kita kenal. Dari berbagai hubungan yang dimiliki, kita
mendapat berbagai manfaat, termasuk standar atau norma untuk dapat menyesuaikan
diri. Penelitian klasik telah menguji dampak dari kehidupan orang lain, baik
orang asing ataupun teman, berdasarkan dua proses, yaitu pembentukan norma (norm
formation) dan tekanan kelompok (group pressure).
2. kepatuhan
Kesimpulan
penting dari penelitian Milgram adalah bahwa situasi sosial dapat sangat
berkuasa (berpengaruh). Dalam hal ini terdapat konsep Experimental realism, yakni
realitas terhadap pengalaman yang dapat mempengaruhi kepatuhan, dimana individu
menafsirkan situasi yang sangat kuat, membuat kebanyakan individu sulit untuk
melawan. Meskipun kita terdorong untuk menanyakan “Orang seperti apa yang akan
mematuhi perintah untuk menyakiti orang yang tidak bersalah?”, tetapi dalam
psikologi sosial, pertanyaan yang lebih bermanfaat adalah “Aspek – aspek apakah
dari situasi yang mebuat orang sulit untuk tidak mematuhi perintah?”
3. Kekuasaan (power)
Studi
mengenai konformitas dan kepatuhan ini tidak hanya berbeda dalam susunannya,
tetapi juga sifat kekuasaan atau power, yaitu tekanan untuk menyesuaikan
diri yang timbul dari power sebuah kelompok sosial, sementara tekanan
untuk patuh datang dari power seseorang yang berwenang.Power didefinisikan
sebagai kekuatan dari pemberi pengaruh yang menyebabkan perubahan sikap dan
perilaku seseorang. Betram Raven dkk. Mengidentifikasikan tipe power.
D. Dampak Kekuasaan
1. Dampak yang tidak
mempunyai kekuasaan atau tidak berdaya
Seseorang
yang secara teratur di pengaruhi untuk berperilaku seperti yang diinginkan
hanya menghasilkan compliance.Misalnya, anda mungkin menghormati atau
bersikap diam – diam anda tidak menyukai atasan tersebut. Ini mungkin solosi
atas masalah dari power yang dibicarakan sebelumnya: anda memodifikasi perilaku
untuk menipu pemberi pengaruh, tanpa benar – benar mengubah sikap anda.Akan
tetapi penelitian menyebutkan bahwa progran ketaatan perilaku waktu demi waktu,
dapat menghasilkan acceptance. Misalnya setelah seharian menerima janji
tersebut meskipun pada awalnya anda tidak memahami konsep janji atau ikrar
tersebut.
2. Dampak terhadap yang
mempunyai kekuasaan
Power dapat meningkatkan
untuk meningkatkan kesempatan dan menggunakan powernya untuk mengontrol dan
merendahkan sasaran. Proses dan kecenderungan ini dapat menjadi suatu candu dan
kebiasaan yang merusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar