Berbagai
Pendekatan Psikologi Tentang Perilaku Manusia
Setiap tindakan yang dilakukan
seseorang dapat dideskripsikan atau dijelaskan dari sudut pandang yang berbeda.
Psikolog juga memiliki pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk melihat
perilaku manusia. Setiap pendekatan memandang manusia dengan cara berlainan.
Pembahasan tidak akan mengulas pendekatan mana yang paling kuat. Karakteristik
manusia tampaknya merupakan sintesis dari berbagai pendekatan tersebut.
Lima teori utama psikologi modern :
1. Pendekatan Neurobiologis
Pendekatan yg berusaha menghubungkan
tindakan dengan kejadian yang berlangsung didalam tubuh manusia, terutama dalam
otak dan susunan syaraf .
Pendekatan ini menjelaskan hubungan
antara perilaku yang dapat diamati dan kejadian-kejadian mental (seperti pikran
dan emosi) menjadi proses biologis.
Penemuan penelitian menunjukkan ada
hubungan yang erat antara aktivitas otak dengan perilaku dan dengan pengalaman.
Misalnya reaksi emosi pada manusia dan hewan dpt dirangsang dengan listrik.
2. Pendekatan Psikoanalisis
Sigmund freud, perilaku manusia
ditentukan oleh insting bawaan yang sebagian besar tidak disadari. Proses
ketidak sadaran ini adalah proses terpengaruhnya perilaku oleh pikirang ,
ketakutan, atau keinginan yang tidak disadari. Dalam pandangan psikoanalisis,
kepribadian manusia merupakan interaksi antara Id, Ego, dan Superego.
Id,
adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia -pusat
insting (hawa nafsu-dalam kamus agama).
Id bergerak berdasarkan
prinsip kesenangan, ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis,
tidak bermoral dan tidk mau tahu kenyataan.
Ego, menjembatani
tuntutan id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara
hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistic. Egolah yang
menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud
yg rasional.Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas.
Superego adalah
polisi kepribadian, mewakili yg ideal. Superego adalah hati nurani yg merupakan
internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakat. Superego memaksa
ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan kealam bawah sadar manusia.
Baik id maupun
superego berada dalam bawah sadar manusia
3. Pendekatan Perilaku (Behaviorisme)
Behaviorisme adalah pendekatan yang
sangat bermanfaat untuk menjelaskan presepsi interpersonal, konsep diri,
eksperimen, sosialisasi, kontrol sosial, serta ganjaran dan hukuman.
Behaviorisme menganlisis perilaku manusia hanya berdasar perilaku yang tampak
dan dapat diukur.
Perilaku manusia adalah hasil dari proses
belajar . Manusia belajar dari lingkungannya dari hasil belajar itulah dia berperilaku. Oleh
karena itu manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Behaviorisme juga
disebut psikologi Stimulus-Respon (S-R).
4. Pendekatan Kognitif
Psikologi kognitif berpendapat bahwa
manusia bukan hanya penerima stimuli yg pasif. Mental manusia mengolah
informasi yg diterimanya dan mengubahnya menjadi bentuk-bentuk baru dan memilihnya
kedalam katagori-katagori.
Pendekatang kognitif adalah pendekatan
yang menanggapi keresahan orang ketika behaviorisme tidak mampu menjawab
mengapa ada orang yang dapat berprilaku berbeda dari lingkungannya karena ia
memiliki motif pribadinya sendiri (sef-motivated). Juga karena terlihat bagaimana
pasif nya manusia.
5. Pendekaatan Humanistik
Pendekatan ini berpendapat bahwa
manusia bukan sekedar wayang yang sibuk mencari identitas, namun ia juga
berupaya mencari makna, baik makna kehidupan, makna kehadiran, serta apa yang
dapat diberikan pada lingkungan. Pendekatan humanistis menekankan pada
kreativitas, emosi, dan pencarian makna diatas kepuasan materi.
Psikologi humanistik bertumpu pada tiga
dasat pijakan yaitu (1) keunikan manusia (2) pentingya nilai dan makna
(3) kemampuan manusia untuk mengembangkan diri.
Pendektan ini menilai manusia tidak
digerakkan oleh kekuatan luar yg tidak dapat dikontrolnya, tetapi manusia
adalah pemeran yang mampu mengontrol nasib sendiri dan mampu mengubah dunia
disekelilingnya.
Psikologi humanistik berpendapat bahwa
manusia bebas memilih dan menentukan tindakannya sendiri. Oleh karena itu ,
setiap orang bertanggungjawab atas tindakannya sendiri dan tidak dapat
menyalahkan lingkungan, orang tua atau keadaan atas tindakannya .
Berdasarkan pendekatan
tersebut setiap objek studi psikologi dapat ditangani dengan berbagai
pendekatan. Dengan demikian, perilaku manusia juga dapat ditelaah melalui
berbagai pendekatan tersebut.
asu
BalasHapusizin copy ya terimakasih
BalasHapusSangat bermanfaat, kalau bisa juga disertakan daftar pustaka nya ya, mba.
BalasHapusTrims :)
terbaik
BalasHapushttp://http%3A%2F%2Fhttp%253A%252F%252Fblog.binadarma.ac.id%252Fariezaki%252F.wordpress.com.wordpress.com